Rabu, 27 November 2013

SEJARAH ANIME DAN MASUKNYA ANIME KE INDONESIA


SEJARAH ANIME DAN MASUKNYA ANIME KE INDONESIA

Bagi kalangan Indonesia terlebih di masa kecil kita, mungkin sebagian besar orang
berpendapat bahwa anime pertama yang kita lihat atau kita tonton sepanjang sejarah kita adalah seperti Voltes V, God Sigma, Go shogun, Shogun Getta, Go Lion dan juga Candy Candy. Nah anime-anime tersebut adalah anime TV Seri di era akhir tahun 1970 hingga 1980-an.
Mungkin sempat penasaran kali ya, anime apa sih yang dipublikasikan pertama kali dalam sejarah animasi Jepang ?
Mari kita belajar sedikit sejarah mengenai awal mulanya anime kemudian anime apa yang menjadi pentolan pertama alias nongol untuk pertama kalinya di Jepang...
Kalau untuk kategori TV seri pertama kali banyak orang termasuk ahli sejarah anime pasti berpendapat Testuwan Atom (Astro Boy) merupakan anime TV pertama.
Astro Boy pertama kali muncul pada jaman perang dunia kedua oleh seorang buruh pabrik dan dokter,

Osamu Tezuka. Beliau termasuk orang yang pertama dan awal mula kemunculan Manga. Pasti kita berpikir, lebih dulu mana anime atau manga ? semoga bisa kita tarik kesimpulan dari artikel ini.
Osamu Tezuka terinspirasi oleh kartun karya Disney dan mulai berkarya dalam animasi. Pada tahun 1947 Osamu yang pertama kali memunculkan sebuah buku cerita bergambar sekelas novel, Shintakarajima. Pada tahun 1963 beliau berhasil memproduksi sebuah anime Testuwan Astro atau dikenal dengan Astro Boy Jadi Astro Boy merupakan anime TV pertama dong ??
Bukan, Astro Boy merupakan anime TV pertama berdurasi 30 menit yang sukses secara Internasional.
Dua tahun sebelum munculnya Astro Boy sebenarnya ada yang merupakan TV seri pertama dalam sejarah Jepang :

Mittsu no Hanashi
Release : 01 Mei 1961
jenis : TV Seri
TV Special Mittsu no Hanashi berjumlah 3 episode (trilogi) mengenai tiga kisah yang populer yaitu Third Blood, Oppel and the Elephant dan Sleepy Town. Third Blood yang menjadi seri TV anime pertama di Jepang. Disiarkan oleh NHK dan disutradarai oleh Keiko Kozonoe

Lalu bagaimana dengan Movie pertama dari anime ?
Ternyata lebih dulu Movie Anime ketimbang TV Seri. Pada tahun 1943 sebuah anime movie berdurasi panjang pertama kali muncul menceritakan serangan Amerika terhadap Pearl Harbour pada tahun 1941. Anime tersebut adalah Momotarou no Umiwashi tapi masih hitam putih. kemudian secara kronologis muncul Movie yang tercatat sebagai Movie Anime pertama :



Hakujaden
Release : 22 Oktober 1958
Produksi : Toei Animation
jenis : Movie
Hakujaden merupakan anime movie pertama kalinya yang menggunakan warna. Seiyuu nya hanya dua orang, tapi memerankan suara semua peran yang ada. Movie berdurasi 78 menit ini disutradarai oleh Kazuhiko Okabe dan Taiji Yabushita. Ceritanya berdasarkan dari legenda Cina.
Nah, setelah TV Seri dan Movie, sekarang kita membahas OVA pertama kali dalam sejarah. Jenis anime yang ini muncul paling belakangan dan era mulai bangkitnya studio studio anime :



Dallos (Dallos Hakaishirei)
Release : 12 Desember 1983
Produksi : Bandai Visual
Jenis : OVA
Dallos merupakan OVA pertama kali disiarkan. Animasinya dikerjakan di studio Pierrot dan berdurasi 83 menit. Disutradarai oleh Mamoru Oshii dan disiarkan oleh Bandai Channel
Demikian deh artikel ini sampai disini, semoga bisa mencerahkan pengetahuan kita tentang sejarah anime di Jepang. Mungkin nanti akan dibuat artikel lagi mengenai daftar anime anime TV seri yang dipublikasikan sejak tahun 1960 sampai sekarang.

Tahun 1980-1989
Berawal dari serial Google V, Ultraman hingga anime klasik seperti Voltus V, Macross, Gundam bahkan dorama Klasik Oshin, sedikit demi sedikit masyarakat Indonesia mulai diperkenalkan kepada bentuk dan jenis hiburan yang berasal dari Jepang (J-Entertaintment). Pertama kali anime masuk di Indonesia adalah sekitar awal tahun 1980-an yang langsung menjadi trend di masyarakat. Hal ini disebabkan karena anime-anime pada masa tersebut merupakan pelopor dari eksistensi anime di Indonesia. Yaitu untuk pertama kalinya masyarakat mengenal anime, yang sama sekali berbeda dengan film-film animasi buatan Amerika atau Eropa Barat yang sebelumya merajai dominasi film di animasi Indonesia. Masyarakat memandang anime sebagai suatu bentuk hiburan baru yang unik dan menarik sehingga dengan cepat meraih popularitas. Penonton anime di Indonesia pada masa tersebut terutama adalah anak-anak.

Pada periode tersebut anime beredar dalam bentuk format video cassete yang muncul seiring dengan populernya mesin video Beta. Dan yang sangat berperan besar dalam peredaran dan perkembangan anime pada saat itu adalah Trio Video Tara, yaitu sebagai satu-satunya distributor resmi anime di Indonesia.
Anime yang masuk di Indonesia terutama adalah judul-judul yang populer dan dibuat di Jepang pada era 1970-an, yaitu anime genre science fiction yang banyak menampilkan cerita dengan mecha Super Robot, seperti Voltus V, God Sigma, Captain Giking, Getta Robo, atau Star Blazers. Selain genre science fiction, di Indonesia juga terdapat anime dengan genre komedi seperti Doraemon, genre Magical Girls seperti Lulu The Flower Angel, atau genre drama romance seperti Candy-Candy dan lain sebagainya.
TVRI sebagai satu-satunya stasiun televisi di Indonesia pada masa itu juga turut berperan dengan menayangkan anime. Dimulai dengan ditayangkannya anime Kum-Kum (Wanpaku Omukasi Kum-kun), sejak saat itu secara perlahan tapi pasti animo masyarakat terhadap anime mulai tumbuh.
Tahun-tahun selanjutnya perjalanan hidup anime mengalami pasang surut dan sempat vakum seiring dengan berakhirnya era mesin video Beta pada akhir tahun 1980-an. Hal ini juga dikarenakan stasiun televisi lebih banyak memberikan jam tayangnya untuk animasi buatan Amerika atau Eropa yang dianggap lebih mudah memperoleh popularitas. Trend anime kemudian mulai memudar dan sedikit demi sedikit ditinggalkan dan masyarakat beralih ke sesuatu yang lebih populer pada saat itu. Tetapi bagi para penggemar anime sesungguhnya yang tidak hanya sekedar mengikuti trend, masih tetap eksis walaupun hanya sebagai kelompok minoritas diantara dominasi film Amerika terutama produksi Disney.
Anime mulai kembali eksis di Indonesia pada awal tahun 1990-an, yaitu seiring dengan bermunculan stasiun-stasiun televisi baru seperti RCTI disusul kemudian oleh SCTV dan Indosiar. Stasiun-stasiun TV tersebut mulai gencar menayangkan sejumlah judul anime yang kemudian menjadi hits atau populer terutama oleh target pemirsa anak-anak, diantaranya seperti Doraemon, Saint Seiya, Sailor Moon, Magic Girls, Magic Knight Rayearth, Born to Cook, Dragon Ball, Shulato dan masih banyak judul lainnya yang pernah ditayangkan oleh stasiun televisi sehingga secara tidak langsung mendukung perkembangan anime di Indonesia.
Anime Doraemon mulai diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia sejak tahun 1991 yang ditayangkan oleh RCTI. Kisah serial Doraemon yang menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter Doraemon, Nobita, dan kawan-kawannya ini menjadi sangat populer dikalangan anak-anak bahkan orang dewasa. Hal ini karena meskipun dengan cerita yang sederhana karena memang ditujukan untuk target pemirsa anak-anak, namun ditampilkan secara menarik sehingga serial ini sampai sekarang mampu bertahan hingga selama lebih dari 20 tahun sejak pertama kali penayangannya.
Meskipun belum dapat mengalahkan dominasi film-film animasi Amerika namun dapat dikatakan dengan ditayangkannya anime-anime tersebut merupakan suatu pernyataan bahwa anime masih dapat berkembang dan diterima oleh masyarakat. Hal ini tentu saja mendapat respon positif serta merupakan sesuatu yang menggembirakan bagi para otaku di Indonesia.
Kemudian karena terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, anime pun berada dalam kondisi kritis. Hal ini dapat dilihat dari jumlah jam tayang anime di televisi yang mulai menunjukkan penurunan, dimana juga sempat memunculkan kekhawatiran dari para otaku bahwa sekali lagi perjalanan hidup anime berakhir sampai disitu saja.
Hingga akhirnya pada akhir tahun 1990-an anime mulai kembali booming dan menjadi trend karena adanya ‘demam’ Pokemon (Pocket Monster) yang melanda Indonesia. Siapa yang tidak ingat dengan Pokemon? Pokemon adalah salah satu nama dagang paling kontroversial di dunia ini. Mulai dari jasanya dalam mempopulerkan Game Boy, sistem game handheld terlaris di dunia, hingga mendapatkan penghargaan lewat tokoh Pikachu yang dinobatkan sebagai salah satu figur paling berpengaruh di dunia. Disusul kemudian kesuksesan versi manga, serial anime, dan anime movie yang bahkan meraih sukses besar di Amerika.
Trend anime ini juga didukung dengan munculnya distributor resmi yang berusaha memenuhi kebutuhan otaku akan masuknya lebih banyak anime di Indonesia. Sejak tahun 1999, P.T. Ardya Insani Internasional yang dikenal dengan Tora Home Entertainment selaku pemegang lisensi di Indonesia, bekerja sama dengan pihak Animation International Ltd (AI) yang merupakan distributor anime dari studio-studio ternama di Jepang. Dengan adanya kerjasama tersebut, pihak Tora berhasil mendapatkan ijin resmi untuk mendistribusikan sejumlah anime-anime populer seperti Neon Genesis Evangelion (Shin Seiki Evangelion), Curious Play (Fushigi Yuugi), Flame of Recca (Recca no Honou), Clamp School, Macross, dan lain sebagainya yang beredar dalam bentuk VCD.
Apa yang telah terjadi di masa lampau dengan boomingnya anime di Indonesia, semoga dapat menjadi tonggak sejak sejarah bagi kita yang hidup di periode yang sekarang ini. Semoga kesuksesan di masa lampau bisa kembali terulang dimasa depan sehingga kita dapat disuguhi oleh anime-anime yang menarik melaui stasiun televisi kita. Walaupun sekarang jamannya sinetron dan anime sudah sangat memudar (karena trend sinetron yang berkembang di masyarakat) tapi setidaknya ada pengharapan bagi kita yang ingin melihat kembali kesuksesan anime di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar